Pengukuran Bidang Tanah – Perkembangan teknologi komunikasi GSM (Global System for Mobile) adalah untuk konvergensi yang berbeda melayani Kemajuan teknologi GSM saat ini digunakan sebagai alat bantu Penggunaan GPS dalam pengukuran lapangan lantai Salah satu teknik pemetaan yang GNSS mulai dikembangkan di Indonesia CORS (Global Navigation Sattelite System Continously Operating Reference Station). Banyak otoritas juga pihak swasta yang mengembangkan teknologi ini untuk keperluan perencanaan dan penelitian berhubungan dengan posisi.
Apa itu CORS ?
CORS adalah jaringan backbone geodesik aktif berupa stasiun permanen di lengkapi dengan penerima dapat menerima sinyal dari satelit GPSdan satelit GNSS operasional lainnya terus menerus sampai dua puluh empatjam. Beginilah cara kerja CORS selanjutnya dapat di gunakan dalam pemetaan situasi dengan RTK (real time Kinematik).
Sistem RTK
Sistem RTK adalah sebuah proses DGPS (Posisi Global Diferensial sistem) menggunakan data deteksi fasa, yang fase koreksi 2 di kirim langsung dari stasiun referensi ke penerima Pengguna. Ada sistem NTRIP (Net Transmisi RTCM melalui protokol internet) sehingga proses transmisi koreksi fasa dapat di lakukan Sekarang siap untuk membuat informasi tempat yang di hasilkan oleh sistem ini dapat segera di terima pengukuran lapangan dengan GPS geodetik ini menganalisis perbedaan lokasi, perbedaan jarak antara titik dan luas diagram diukur dengan beberapa penyedia layanan telekomunikasi.
Kecepatan dan kestabilan jaringan internet sangat penting untuk mendukung sistem komunikasi NTRIP. Jaringan internet yang lemah dan lambat dapat menghambat proses pengiriman data koreksi dari base station menuju rover. Kendala pada jaringan internet dapat menurunkan tingkat efisinesi waktu pengamatan karena pengiriman koreksi dari base station menuju rover lambat. Bahkan, wilayah yang tidak ter-cover jaringan internet atau di luar cakupan relatif menjadi tidak dapat melakukan pengukuran secara real time kinematik menggunakan NTRIP.
Pengukuran kadastral
yaitu pekerjaan pengukuran dalam rangka proses pendaftaran tanah. Pekerjaan pengukuran ini mempunyai aspek legalitas sehingga hasil pengukuran merupakan dokumen penting bagi instansi terkait yaitu Badan Pertanahan Nasional republik Indonesia.
Mengingat pentingnya pengukuran ini maka kaidah-kaidah pengukuran harus benar-benar di perhatikan, apalagi dengan basis spasial berupa bidang-bidang tanah maka di perlukan spesifikasi pengukuran yang semakin lengkap dan detil.
Dalam pelaksanaan pendaftaran tanah, setelah di lakukan penetapan dan mungkin juga penataan batas, maka pekerjaan berikutnya adalah melakukan pengukuran terhadap bidang tanah yang bersangkutan. Pengukuran bidang tanah di laksanakan untuk menentukan letak geografis, bentuk geometris, luas, situasi bidang tanah untuk lampiran sertifikat, pembuatan peta pendaftaran dan terutama untuk mendapatkan data ukuran bidang tanah sebagai unsur pengembalian batas-batas apabila karena sesuatu hal batas-batas bidang tanah tersebut hilang.
Kompetensi dasar yang di harapkan adalah agar mahasiswa dapat menerapkan secara sistematik standar prosedur dan teknik pengukuran bidang tanah. Modul ini akan memudahkan mahasiswa untuk mempelajari berbagai macam metode pengukuran bidang tanah yang bisa di terapkan di Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia.
Dengan berbagai kelebihan yang di tawarkan CORS, di harakan dapat membantu BPN RI dalam mendukung pelayanan pertanahan.Untuk itu, sejak tahun 2008 sudah mulai di laksanakan penelitian mendalam terhadap kemungkinan penerapan teknologi CORS ini di bidang pertanahan.
Berdasarkan kajian, teknologi CORS dapat di gunakan di BPN-RI dalam rangka mendukung Program-Program Strategis Pertanahan (Reforma Agraria, Penertiban Tanah Terlantar, Penyelesaian Konflik dan Sengketa, Legalisasi Aset dan LARASITA).
Maksud di bangunnya CORS adalah untuk mempermudah dan mempercepat terwujudnya tertib administrasi pertanahan termasuk kegiatan pendaftaran tanah, meliputi kegiatan pengukuran, pemetaan, dan pembukuan tanah, dengan ketelitian yang tinggi, dengan biaya yang lebih murah di bandingkan metode pengukuran terestris lainnya.
Tujuan di bangunnya CORS
Tujuan di bangunnya CORS adalah terciptanya tertib administrasi pertanahan termasuk kegiatan pendaftaran tanah dengan produktivitas dan akurasi yang tinggi serta biaya yang relatif murah, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat di bidang survei, pengukuran dan pemetaan.
Harapan dengan terbangunnya CORS adalah dapat mengatasi permasalahan yang di hadapi BPN RI dalam kegiatan survei, pengukuran dan pemetaan untuk pendaftaran tanah, yaitu lambatnya pelayanan pertanahan terhadap masyarakat. Selain itu, di bangunnya CORS, di namika suatu wilayah yang berlangsung dengan sangat cepat terutama di wilayah perkotaan yang berkaitan dengan pendaftaran tanah di harapkan dapat di tangani.
Kesimpulannya bahwa pengukuran Pengukuran Bidang Tanah Dengan Sistem CORS dapat mempercepat pekerjaan. Selain itu dengan menggunakan metode ini di harapkan percepatan pengukuran pada bidang kadastral dapat terpenuhi. Sebab pengukuran ini merupakan salah satu kegiatan yang di himbau langsung oleh bapak presiden.
Sumber STPN.