Logo Putih Hi-Target Official Distributor - Indonesia

Ground Control Point (GCP): Kunci Akurasi dalam Pemetaan Digital

GCP (Ground Control Point)

Dalam dunia pemetaan, akurasi adalah segalanya. Kesalahan sekecil apa pun dalam posisi dapat berakibat besar, terutama dalam aplikasi seperti perencanaan tata ruang, konstruksi, dan pemantauan lingkungan. Salah satu cara untuk memastikan akurasi yang tinggi adalah dengan menggunakan Ground Control Point (GCP) atau titik kontrol tanah.

GCP adalah titik di permukaan bumi yang koordinatnya diketahui dengan presisi tinggi. Titik ini berfungsi sebagai acuan dalam pemrosesan citra udara atau satelit agar hasilnya sesuai dengan lokasi sebenarnya.

Berapa Banyak GCP ICP yang Sebenarnya Dibutuhkan dalam Drone Mapping
Sumber: GCP (Ground Control Point)

Penggunaan GCP dalam pemetaan memberikan manfaat utama berikut:

  1. Menjaga Akurasi Georeferensi, GCP membantu menyelaraskan citra dengan sistem koordinat bumi.
  2. Mengurangi Distorsi Geometrik, mengoreksi kesalahan akibat sudut pengambilan gambar atau variasi ketinggian penerbangan.
  3. Verifikasi dan Validasi Data, digunakan sebagai pembanding untuk mengevaluasi ketelitian hasil pemetaan.

Terdapat dua metode utama dalam penerapan GCP, yaitu pre-marking dan post-marking. Pada metode pre-marking, surveyor menandai titik GCP di lapangan sebelum pengambilan data dengan tanda visual yang mencolok, seperti X besar berwarna putih atau hitam, agar mudah terlihat dalam citra udara. Sementara itu, jika pre-marking tidak memungkinkan, surveyor menggunakan metode post-marking dengan cara mengidentifikasi titik GCP dari objek tetap, seperti sudut bangunan atau perempatan jalan, lalu mengukur koordinatnya menggunakan GPS geodetik.

Meskipun GCP meningkatkan akurasi, ada beberapa tantangan dalam penerapannya. Salah satunya adalah medan sulit, di mana lokasi dengan vegetasi lebat, area berbukit, atau daerah terpencil bisa menyulitkan pemasangan GCP. Selain itu, jumlah dan persebaran GCP juga sangat berpengaruh terhadap hasil pemetaan. Jika jumlahnya tidak mencukupi atau sebarannya tidak merata, maka peta bisa menjadi kurang akurat. Tantangan lainnya adalah kesalahan pengukuran; jika surveyor tidak mengukur titik GCP dengan benar, seluruh hasil pemetaan bisa bergeser.

Kesimpulannya, Ground Control Point (GCP) adalah elemen kunci dalam memastikan ketelitian pemetaan digital. Dengan distribusi yang optimal dan teknik pengukuran yang tepat, GCP dapat meningkatkan kualitas peta yang dihasilkan. Oleh karena itu, dalam setiap proyek pemetaan, perencanaan yang baik terhadap penggunaan GCP sangat diperlukan agar hasilnya memenuhi standar akurasi yang diinginkan.

Artikel cukup sampai disini ya sobat. Semoga ilmu pengetahuan sobat makin bertambah dan jangan lupa baca artikel Hi-Target Indonesia lainnya ya.

 

Penulis: Diva Maharani

 

Refrensi

  • Tridasakti, D. A. (2019). Analisis Ketelitian Orthophoto Menggunakan Titik Kontrol Tanah dari LiDAR Intensity Image (Studi Kasus: Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah). Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
  • Syetiawan, A. (2017). Blunder Pengolahan Data GPS. Jurnal Geomatika, 22(2), 72-81. https://www.researchgate.net/publication/321709990
  • Handayani, A. M., & Rifa’i, I. N. (2018). Sistem Ground Control Station Berbasis Mobile untuk Pengamatan dan Pengendalian UAV. Jurnal Nasional Teknologi Terapan, 2(1), 23-30.
  • GCP (Ground Control Point) – https://www.flyeye.io/

Artikel Lainnya

Scroll to Top
Open chat
Hubungi kami
Hi-Target Indonesia
Chat WhatsApp sekarang untuk konsultasi alat survey terbaik!