Halo sobat survey, ketika melakukan pengukuran GNSS tidak jarang adanya kesalahan biasanya yaitu faktor seperti kemiringan atau pergeseran alat. Nah ada teknologi sensor IMU yang di gunakan pada GNSS yang tentunya dapat membantu kalian mengatasi masalah tersebut. Yuk kita bahas lebih lanjut tentang teknologi ini, simak artikel nya hingga akhir ya sobat survey.
Pengertian IMU (Inertial Measurement Unit)
IMU atau Inertial Measurement Unit adalah sensor yang mengukur percepatan dan kecepatan sudut untuk menentukan orientasi relatif terhadap Bumi. IMU terdiri dari accelerometer (sensor percepatan) dan gyroscope (sensor angular).
Keduanya dapat digunakan untuk menjejaki keberadaan dan pergerakan suatu benda. Accelerometer di gunakan untuk mengukur percepatan suatu benda dan gyroscope digunakan untuk mengukur rotasi dari suatu benda.
Sensor ini dapat memberikan koreksi waktu nyata untuk kesalahan yang disebabkan oleh faktor seperti kemiringan atau pergerakan perangkat.
Sensor ini memungkinkan penerima GPS untuk bekerja ketika GPS-sinyal tidak tersedia, seperti di terowongan, dalam bangunan, atau ketika adanya interferensi elektronik.
Apa saja fitur utama dari IMU?
Ada beberapa fitur utama yang bisa membuat sensor ini menjadi sebuah keunggulan yang dapat membantu pekerjaan survey GNSS jadi lebih baik. Beberapa di antaranya:
- Presisi dan akurasi: Sensor ini memiliki tingkat presisi yang tinggi dan akurasi pengukuran yang baik.
- Multi-Axis Measurement: dengan kemampuan pengukuran multi-axis ini dapat berguna untuk pengukuran yang memerlukan informasi mendetail tentang orientasi alat.
- Kompensasi suhu: Dapat melakukan pengukuran pada rentang suhu yang luas dan ekstrim dengan tingkat akurasi yang akurat.
- Pencatatan data: dapat melakukan pencatatan data, sehingga dapat berguna jika melakukan pengukuran dalam jangka waktu yang lama.
- Interface: interface yang tersedia berbeda pada setiap perangkat yang memiliki kemampuan IMU ini, contoh interface yang umum dengan contoh seperti UART, I2C, USB, Ethernet, dan sebagainya.
- Ketangguhan: sensor ini berfungsi untuk tahan terhadap kondisi lingkungan yang keras, seperti getaran tinggi, suhu ekstrem, dan kelembapan.
- Ukuran dan konsumsi daya: teknologi IMU di rancang agar ringkas dan ringan, yang berguna untuk aplikasi seperti drone dan GNSS dan lainnya. Selain itu, konsumsi daya IMU juga dapat menjadi faktor penting untuk di pertimbangkan, khususnya untuk pengukuran yang membutuhkan daya tahan baterai yang lama.
Perannya terhadap GNSS/GPS Geodetik
Pada GNSS, teknologi sensor ini memiliki peran antara lain:
- Ketika Pengukuran pada lingkungan tertutup biasanya Sinyal GNSS dapat terganggu atau hilang, dengan adanya sensor ini dapat membantu untuk menentukan orientasi dan pergerakan pada lingkungan tersebut.
- Sensor ini memberikan informasi real-time tentang orientasi dan gerakan, sehingga memungkinkan GNSS yang memiliki sensor ini dapat merespons perubahan lingkungan dengan cepat.
- Sensor IMU dapat membantu melakukan pengukuran pada lingkungan yang miring atau ekstrim, dengan adanya sensor ini dapat mempercepat proses inisiasi saat melakukan pengukuran Tilt Survey
Nah, teknologi IMU ini sudah bisa kalian temukan pada produk GNSS Hi-Target lho, seperti pada type V200, V300, iRTK 4, iRTK 5, dan vRTK yang dapat melakukan Tilt Survey hingga kemiringan 60°.
Gimana sobat survey, sekarang kalian sudah paham kan apa itu sensor IMU dan fungsi nya pada alat GNSS? Pengetahuan tentang IMU ini sangat berguna jika kalian merupakan seorang surveyor dan sedang mencari product GNSS yang dapat membuat pekerjaan kalian jadi lebih efisien, tepat dan akurat. Semoga bermanfaat dan jangan lupa baca artikel Indosurta lainnya ya.
Sumber :